Kompasiana - Endang Suherman
Dalam kehidupan yang serba kompleks seperti sekarang ini diperlukan kesabaran yang besar atau harus siap melatih diri untuk bersabar dalam mencapai keinginan, karena kalau tidak melatih kesabaran yang ada hanya penyesalan yang tiada akan pernah berakhir. Apa yang telah dilakukan seseorang seperti kejadian di atas adalah potret dari lemahnya melatih kesabaran dini. Semestnya kejadi menghalalkan segala cara untuk meraih keuntungan semata tanpa harus peduli terhadap orang lain adalah pemikiran kepuasan sesaat, mengapa? karena dari keinginan tersebut akan membuat seseorang menjadi tidak nyaman dan selalu di hantui rasa bersalah, yang pada akhirnya membuat seseorang itu akan merasa terbiasa dengan perbuatan buruk yang merugikan orang lain.
Lain halnya, apabila dalam mencari penghasilan atau pendapatan maupun keuntungan berdasarkan itikad yang baik dan selalu bersabar maka hasil yang akan di raihpun sangat membanggakan baik bagi diri sendiri dan juga orang lain. Karena dengan begitu seseorang yang selalu melatih dirinya dengan kesabaran apapun perbuatan yang dilakukannya berdasarkan perhitungan yang begitu matang.
Melatih kesabaran pada masa kini memang sangat di perlukan, namun sulit untuk di lakukan karena mereka beranggapan kesabaran pada masa sekarang akan tertinggal. Melatih kesabaran bukan bertujuan untuk hidup dalam persaingan akan tertinggal akan tetapi melatih kesabaran justru memberikan kemajuan yang abadi dan sangat maju meninggalkan keserakahan sesaat. Sudah banyak contoh dan bukti bahwa melatih kesabaran akan memberikan pengaruh yang sangat besar baik dalam berumah tangga, mendidik anak, bermasyarakat, berusaha dan juga bernegara. Karena dengan melatih kesabaran membuat jiwa selalu mengendalikan hawa nafsu yang susah untuk di kendalikan.
Dengan melatih kesabaran seseorang selalu diingatkan akan kemajuan dan dengan kesabaran dalam mengarungi hidup akan menghasilkan sesuatu yang teramat berkualitas baik untuk diri sediri, keluarga, lingkungan masyarakat maupun negara,